Judul : HUBUNGAN DIMENSI VARIABEL PEMBENTUK KUALITAS PELAYANAN PLASA TELKOM CAB.
Pengarang : HANITA YULIA RACHMAN
Tahun : 2010
Tema : Kepuasan nasabah terhadap kinerja pelayanan PT Telkom
1. Latar belakang Masalah
Menurut moore, F.G dan T.E. Hendrick ( 1989 ), model Antrian berdasarkan pada asumsi peluang-peluang matematika tentang bagaimana, berapa banyak dan kapan para pelanggan akan tiba untuk dilayani pada fasilitas pelayanan.
§ Fenomena
Telkom sebagai sebuah penyedia jasa pelayanan umum yang mengawasi sektor telekomunikasi di Indonesia berkewajiban untuk selalu meningkatkan bentuk pelayanan kepada pelanggan. Peningkatan pelayanan adalah suatu kata yang sangat diinginkan oeh setiap konsumen, apapun bentuk bisnisnya tidak terkecuali pada harapan pelanggan diplasa telkom area pelayanan Margonda-depok.
§ Rumusan dan batasan masalah
1. Banyak nya pengunjung yang datang menyebabkan panjanganya antrian pada kassa-kassa pembayaran
2. Pelanggan merasa tidak nyaman karena terganggu harus mengantri.
§ Tujuan penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pelayanan yang optimal dengan menggunakan teori antrian multi channel-single phase, yaitu kapan saja dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pihak mini market harus menambah jumlah kassa. Dengan penambahan kassa-kassa pembayaran tersebut bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada pelaggannya.
§ Metodologi
1. 1. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah plasa telkom cabang depok
1. 2. Data dan variable penelitian
Dalam menganalisis permasalahan antrian ini, maka diperlukan data-data sebagai berikut :
§ Tingkat kedatangan rata-rata pelanggan per jam.
1. 3. Metode pengumpulan data
Data primer : Bisa di dapat kan langsung dari plasa telkom cabang depok tersebut.
Data sekunder : Bisa kita dapatkan melaui media media, seperti Koran, internet, alat-alat elektronik.
§ Model penelitian
Model antrian yang digunakan adalah multi channel-single phase yaitu, kapan saja dua atau lebih fasilitas pelayanan dialiri oleh antrian tunggal. Model ini digunakan untuk memecahkan masalah antrian yang terjadi, karena fasilitas kassa-kassa pembayaran yang ada lebih dari satu.
§ Hipotesis
Dengan pengambilan keputusan membuka10 kasir maka dapat memberikan pelayanan yang optimal.
§ Hasil dan analisis
Dengan membuka 10 kassa pembayaran, para pelanggan sudah dapat dilayani dengan baik, ini terlihat dari banyaknya individu atau pelanggan yang menunggu dalam antrian yaitu, berjumlah 5. Jumlah rata-rata individu yang ada dalam system total sebesar 24. hal ini menandakan bahwa ada 1 pelanggan dalam setiap kassa pembayaran yang sedang dilayani atau 2 pelanggan yg menunggu untuk dilayani.
§ Saran
Pelayanan yang diberikan belum memadai hal ini bisa dilihat dari banyaknya antrian yang terjadi. Antrian ini bisa diatasi dengan cara menambah jumlah kassa pembayaran.
cc : pak prihantoro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar